Diperingati setiap tahun sebagai hari pahlawan,  tanggal 10 November erat kaitannya dengan sejarah pertempuran di Surabaya, pertempuran arek-arek Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Tanggal 10 November juga dijadikan penanda waktu untuk mengenang jasa para pahlawan yang bertumpah darah, berjuang demi kemerdekaan bangsa.

Sebagai wujud penghargaan terhadap jasa pahlawan, SMK Negeri 1 Surabaya mengadakan upacara dan  pagelaran drama kolosal.

Mengenakan berbagai atribut keperjuangan layaknya para pejuang, segenap keluarga besar SMK Negeri 1 Surabaya  melaksanakan upacara di lapangan Indoor, diikuti oleh seluruh pegawai, staf TU, mahasiswa PPL, serta seribu lebih siswa. Upacara pun berlangsung khidmat. Dilaksanakan pada pukul 07.00 WIB dengan Kepala Sekolah Dr. Anton Sujarwo M.Pd. bertindak sebagai pembina upacara dan bapak ibu guru sebagai petugas upacara serta Paskibraka sebagai pengibar bendera.

Dalama amanatnya, pembina upacara menyampaikan akan pentingnya peringatan hari pahlawan. “Melalui upacara hari pahlawan ini, kami berharap seluruh siswa SMK Negeri 1 Surabaya termotivasi oleh jiwa kepahlawanan, sehingga siap bersaing, menjadi  generasi Indonesia emas pada tahun 2045 nanti,” ujar Dr. Anton Sujarwo, MPd.

Selepas amanat pembina upacara, upacara dilanjutkan dengan sejumlah kegiatan yang memberikan  pesan kepahlawanan. Lagu Gugur Bunga dan lagu Surabaya dialunkan syahdu oleh paduan suara dan dilanjutkan pembacaan doa oleh Asmuin S.Ag. 

Usai upacara, kegiatan dilanjutkan dengan pagelaran drama kolosal,  bertempat di lapangan Indoor SMK Negeri 1 Surabaya. Pagelaran drama kolosal ini diperankan oleh  131 siswa yang merupakan perwakilan dari ekstrakurikuler yang ada di SMKN 1 Surabaya, antara lain ekstrakulikuler pramuka, tari, dance, paduan suara, band, PMR (Palang Merah Remaja), juga ekstrakulikuler SKI (Studi Kerohanian Islam).

   Drama kolosal hari pahlawan Drama kolosan hari pahlawan

Mengangkat tema "The War Of Surabaya", drama kolosal ini disutradarai oleh Jhon Guruh Putra Pakarsi, guru koordinator ekskul,  dan Reggy, siswa kelas 12 Perhotelan 1 sebagai asisten sutradara.

Pagelaran drama kolosal dimulai pukul 09.10 WIB, dibuka oleh pemandu acara:  Axel Febianto Prasetya dari kelas 11 PSPT1 dan Gadiza Ayu Novaurora dari 11 DKV2. Kepala Sekolah Dr. Anton Sujarwo M.Pd. dalam sambutan menjelang pagelaran ini mengharap agar siswa dapat meneladani sikap juang dan rasa cinta tanah air.  “Tetaplah bersemangat untuk terus membangun bangsa ini sehingga siap mengikuti tantangan era digital,” ucap beliau.

Pertunjukan drama dimulai dari adegan yang meggambarkan aktivitas warga Surabaya di suatu tempat pada tanggal 19 November 1945. Tampak adegan sekelompak orang sedang melaksanakan jual beli dan sekelompok lain tengah menarikan tari tradisional. Adegan demi adegan pun mengalir dengan diselingi penampilan dance. Ketika adegan tari Geger Sawunggaling, ketegangan mulai terasa. Adegan terus berlanjut sampai pada adegan pidato Bung Tomo dengan menggunakan rekaman hingga saat perobekan bendera yang mengundang tepuk tangan dan histeria penonton. Adegan peperangan yang menewaskan AWS Mallaby menjadi awal dari puncak ketegangan. Dan anti klimaks dari pagelaran drama kolosal ini adalah adegan PMR yang membawa pergi arek-arek Surabaya keluar dari lapangan dengan iringan lagu ‘Syukur’ oleh paduan suara dengan diikuti oleh ekstrakurikuler band yang bernyanyi membawakan lagu ‘Merah Putih’ menandakan bahwa pagelaran kolosal telah selesai dengan munculnya seluruh karakter dalam pagelaran kolosal. Hal tersebut disambut meriah oleh penonton dengan tepuk tangan dan lambaian, sembari ikut bernyanyi bersama band yang sekaligus menutup pagelaran drama kolosal pada pukul 09.44 WIB.

 

Reporter:

M. Daffa Rasya A. (X PSPT 3)

Dichya Muhammad A. (X DKV 2)

Lanna dafna (X PSPT 2)

Nayla Euis P. D (XI DKV 3)

Sonya Susanti (XI DKV 3)

Rahiel Izza Shaabira (XI DKV 3)